Inlink.id Jakarta – Masyarakat Korban Asuransi WanaArtha Life khususnya dari Pekalongan dan Batam pada Senin 24 April 2024 menghadiri Sidang mediasi dari pihak yang tergugat yaitu Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kejaksaan RI, dan Warnaartha Life di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pengacara masyarakat Korban Wanaartha Life, Dr. Firman Wijaya, SH, MH yang juga ketua umum Peradin usai mediasi Menyampaikan hasil mediasi kepada Aliansi Korban Wanaartha Life, Bahwa pihaknya menginginkan pimpinan OJK, WanaArtha Life, dan pimpinan Kejaksaan Agung bersikap lebih progresif.
Kita menggunakan motode kaukus atau dialog satu arah, baik pihak terkait maupun pemangku kebijakan agar dihadirkan, dan kita menyampaikan agar secepatnya ada pengembalian polis, kedua penetapan denda, dan ketiga manfaat, jadi polis secara formil masih hidup, jadi kalau tidak terbayar selama satu tahun, maka harus dibayar bunganya , kita berharap caucus ini bisa lebih cepat, kita juga minta imateriil, agar apa yang disita oleh negara untuk segera dikembalikan, karena uang 2,4 trilyun tersebut memang ada, dan memang milik pepegang polis. Sehingga hak pemegang polis bisa lebih cepat direalisasikan, terimakasih teman-teman dari Pekalongan dan Batam yang hari ini turut mensuport kami, mudah-mudahan pemerintah yang baru bisa lebih tegas dan memperhatikan kita, tegasnya.
Sementara ditempat yang sama, perwakilan dari Batam, Ibu Maria juga menegaskan, bahwa “Saya perwakilan dari nasabah Batam untuk datang ke sini jauh-jauh untuk mengetahui jalannya siding, sehingga kami yang sudah berapa tahun terlantar, hampir 4 tahun kami ingin tahu, serta ingin sekali uang kami untuk kembali. dan kami mohon ada yang bisa membantu kami sangat senang, kami yang sudah 4 tahun terlantar, kedepannya berharap bapak Presiden yang terpilih, bisa membantu kami untuk menyelesaikan masalah ini, kami sangat menghargai bantuan bapak Presiden terpilih, Pak Prabowo, pinta bu Maria.
Bapak Susilo Hani yang juga hadir bersama rombongan korban Asuransi WanaArtha dari Pekalongan, mewakili Nasabah di Jawa Tengah. Juga mengungkapkan, bahwa kami sudah 4 tahun lebih berusaha untuk uang kami yang di WanaArtha bisa kembali, banyak yang sudah berkorban, bahkan ada yang meninggal, ada yang kemudian sakit tidak tertolong, ada lansia juga kehilangan mata penghasilannya karena uangnya dipakai untuk investasikan, kemudian saya datang kemari tujuannya Saya ingin tahu proses yang terjadi, dan dikatakan ini adalah mediasi terakhir harapan saya hasilnya memuaskan, tapi Kalaupun sampai Apa yang akan terjadi, kami tak berharap ada bantuan dari Pemerintah terutama kami berharap supaya pemerintah, terutama presiden terpilih bisa membantu kami, Karena bagaimanapun juga kami rakyat kecil harus dibantu, karena kejadian-kejadian ini di luar biasa, kami butuh mereka, harapnya. (Red).