INLINK, Jakarta | Ramadhan 1445 H/2024 M telah berlalu, seluruh umat muslim dari segala penjuru dunia merayakan kemenangan dan kebahagiaan dengan hadirnya Hari Raya Idul Fitri 1syawal 1445 H, Namun tidak dengan warga rumah Kampung Susun Bayam yang berada di wilayah Jakarta Utara.
Bukan mengurangi rasa syukur dihari Raya nan Fitri tersebut, pasalnya disaat seluruh dunia mengumandankan seruan takbir dan jutaan umat manusia merasakan kemenangan serta kebahagiaan justru tidak tergambarkan oleh mereka selama 2 tahun lebih tinggal di Rumah Susun KSB yang penuh dengan kekurangan, seperti tidak tersedianya Air bersih dan Aliran Listrik yang seharusnya menjadi kebutuhan pokok, tidak mereka dapatkan.
“Miris, sungguh aneh ini terjadi di Kota Besar dimana Pusat Kemerintahan Negara Republik Indonesia Berada, Para Pejabat Pemerintah, Mulai dari Lurah, Camat, Walikota dan Gubernur Serta Presiden, inikah cerminan Bangsa Kita?, mereka seolah tidak mendengar dan tidak mau menyelesaikan Masalah warganya, “cetus Anung MHd selaku ketua sukses Jakarta pada hari kedua lebaran, (11/5/2024).
Ini soal manusia yang memanusiakan manusia, Harusnya seorang Abdi Masyarakat Penyelenggara Negara Wajib sesuai Amanah Undang Undang Dasar 45 Negara untuk melindungi segenap bangsa memajukan kesejahtraan dan mencerdaskan warga bangsa, Apalagi ini momentum Hari Kemenangan Bagi Mayoritas Umat Islam Harusnya seorang pemimpin tidak membiarkan masyarakatnya yang ada di depan mata mengalami kesusahan lahir dan batin tambah, Anung.
Warga KSB yang sudah di berikan surat oleh PT. Jakarta Propertindo (JakPro) pada tanggal 22 Agustus 2023 berisikan prihal Calon Penghuni Kampung Bayam yang ditanda tangani oleh Direktur Utama Jakpro yaitu Widi Amanasto adalah warga yang mempunyai dasar hak yang jelas dan terang, dan Rusun KSB telah diresmikan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan pada tanggal 12 Oktober 2022.
Dengan ditanda tanganinya prasasti yang ada di pemukiman tersebut, Rusun Kampung Bayam berada persis disamping Area Jakarta Internasional Stadium (JIS), pembangunannya pun dilakukan secara bersamaan mencerminkan kota global yang tidak menghilangkan kehidupan sosial warga dan merubah kearipan lokal, ini bentuk keadilan sosial dan kesetaraan, ucap Anis saat itu, namun seiring berjalannya waktu, masa jabatan gubernur habis dan posisi gubernur di gantikan Pejabat Sementara dan unit rumah susun belum sempat di tempati warga, akhirnya semua polemik KSB sampai saat ini tidak ada titik terang.
“Ini persolaan Hak Warga Negara, yang punya hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta pengakuan yang sama akan hukum, maju terus warga KSB rebut Hak kalian!,
buat masyarakat ini menyadarkan kita betapa buruknya birokrasi kita,
Semoga kedepan di era kepemerintahan selanjutnya akan lebih baik, “Tegas
Anung Mhd.
Terpisah Tri wulansari selaku pengurus DPP FWJ Indonesia mengatakan, “stop warga jadi korban politik!, jangan jadikan warga DKI sebagai korban pelampiasan ambisi dendam politik yang berkelanjutan, “pungkas Wulan.
“Setelah pemukiman mereka tergusur untuk pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) masih tegakah kalian (pemerintah) menelantarkan mereka dengan memberi tapi setengah- setengah?, air dan listrik adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat, bisa dibayangkan tinggal di kota metropolitan semegah Jakarta namun minim 2 hal tersebut?, apa kata dunia bila ini sampai terdengar ke penjuru dunia?, RI Negara yang kaya dan Makmur namun tidak berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakatnya, masih pantaskan para pejabat di negeri ini disebut telah mengamalkan Pancasila?, “tegasnya.