Di Bebani Uang PMI Sebesar 40 Ribu Pedagang Lokbin Ciracas Merasa Keberatan

INLINK, JAKARTA TIMUR | Bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta 2023 yang sudah di kukuhkan Sekretaris Daerah ( Sekda ) Joko Agus Setyono kemaren (20/08) di Balai Kota DKI Jakarta dengan target 34,3 M ternyata di manfaatkan oknum UMKM Kecamatan Ciracas untuk mencari keuntungan dan di anggap sangat memberatkan pedagang Lokasi Binaan (Lokbin) di Jl Raya Bogor Wilayah kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa pedagang, diwakili oleh pedagang kopi AA yang yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan tentang adanya kupon Donasi dari PMI Sebesar Rp 10.000 (Sepuluh ribu rupiah) sebanyak 4 lembar yang di antarkan pengurus UMKM Kec Ciracas ke para pedagang, pada hari Kamis (21/08/2023).

Pedagang Lokbin tersebut merasa keberatan dengan kupon Donasi PMI sebesar Rp 40 Ribu rupiah di nilai tidak sebanding dengan omset dagang yang bbelakangan ni sepi pembeli dengan adanya paska Covid’19 belum stabil di tambah kenaikan harga BBM baru baru ini dinaikan oleh pemerintah.

” Saya merasa keberatan, kita sehari hari aja sulit untuk makan bayar listrik belum lagi kebutuhan rumah tangga di rumah “.ungkap AA.

Hal senada di sampaikan pedang lain yang tak jauh dari lokasi, mereka juga merasakan hal yang sama, dengan adanya kupon tersebut sangat memberatkan para pedagang Lokbin untuk situasi saat ini.

“Kok lucu ya di masa sulit masih ada aja oknum oknum seperti itu, yang seharusnya UMKM ini di bantu bukan di beratkan seperti ini, apa lagi nilainya sampai 40 ribu kan nyusahin kita namanya “.Ujar mereka.

Kegiatan PMI DKI Jakarta dengan tema “Sukses Bulan Dana PMI untuk Jakarta Maju” dengan tujuan menghimpun dana, harusnya tidak membebani masyarakat apa lagi dengan unsur pemaksaan yang di nilai sarat akan Pungli hingga di manfaatkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ini diucapkan oleh Ferry Sang selaku Humas dari Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI), penggalangan dana bisa kan dimulai dari kelas atas semisal perusahaan perusahaan besar, restoran atau supermarket yang jelas omsetnya lebih tinggi ketimbang mengutip dari para pedagang kaki lima, “ujar Ferry.

Pos terkait