Inilah Wujud Kepedulian Kemensos Terhadap Korban Banjir Bandang Kota Ternate

TERNATE,
Bencana alam berupa banjir bandang menerjang Kelurahan Rua di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) Minggu 25 Agustus 2024 sekitar pukul 03.30 WIT.

Duka pun menyelimuti para korban selamat, baik anak-anak, penyandang disabilitas, lansia, dan korban luka-luka yang masih dalam perawatan.

Sejak hari pertama terjadi bencana, Kementerian Sosial (Kemensos) langsung gerak cepat menerjunkan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Bersama Dinsos Kota Ternate dan Dinsos Provinsi Maluku Utara, Sentra Wasana Bahagia, BPBD, PMI, TNI/Polri dan Basarnas, Tagana mencari korban dan tercatat ada 19 warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Korban bencana selamat dipusatkan di Posko Pengungsian di SMK 4 Kota Ternate. Di sana, Kemensos mendirikan dapur umum, tenda pengungsi, serta menyiapkan ruangan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para korban bencana, termasuk anak-anak.

Tercatat ada 69 anak yang terdampak dan menjadi penyintas yang ditangani oleh tim LDP Kemensos agar mereka tidak larut trauma dan kesedihan yang mendalam.

Salah satunya dirasakan Okan (9) kelas 3 SD yang mencoba bangkit dari trauma bencana yang telah meluluhlantakan rumah dengan segala impiannya dengan mengikuti serangkaian kegiatan yang menyenangkan.

Ia bersama teman-teman sebayanya asyik memamerkan cara membuat burung dan bunga tulip dari kertas origami yang dipandu tim LDP dan para pendamping anak lainnya.

“Sudah hampir dua minggu di sini. Ada teman-teman dan bisa bermain dengan kakak-kakak,” ujar Okan dengan tatapan yang masih kosong.

Kemensos melalu tim Taganya yang mengoperasikan Dapur Umum setiap hari memproduksi 1.700-2.000 kotak nasi yang siap santap dan dibagikan kepada para penyintas.

Di hari ke-13, untuk membangkitkan semangat terutama anak-anak, di lokasi pengungsian digelar panggung hiburan berupa tari-tarian, baca puisi, nyanyian serta berdoa bagi para korban yang meninggal dunia.

Pos terkait