Jenderal Agus Ajak Mahasiswa MAN ’17 Jadi Motor Perubahan dalam War on Drugs for Humanity Bersama BNNP Jateng

INLINK, Semarang, 26 September 2025 – Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika masih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi bangsa Indonesia. Masalah ini bersifat multidimensi, tidak hanya menghancurkan masa depan individu, tetapi juga melemahkan struktur sosial, mengganggu stabilitas ekonomi, hingga berpotensi merusak ketahanan nasional. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk besar tentu tidak luput dari ancaman ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki peran strategis sebagai motor penggerak perubahan.

Salah satu langkah nyata dalam upaya pelibatan generasi muda adalah dengan membangun sinergi bersama perguruan tinggi. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah melalui Tim Kerja Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Anti Narkoba Universitas 17 Agustus 1945 (MAN ‘17) menggelar Pelatihan Penyuluh Anti Narkoba. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Bhara Daksa Lantai 3 Kantor BNNP Jateng, Jumat (26/9), dan diikuti sekitar 40 pengurus dan anggota UKM MAN ’17.

Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam sekaligus keterampilan praktis kepada mahasiswa mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Lebih dari itu, peserta dipersiapkan menjadi penyuluh muda antinarkoba yang mampu menyampaikan pesan edukasi, menggerakkan komunitas, dan menjadi teladan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

Pelatihan ini terdiri dari tiga sesi materi, yaitu Pemulihan Adiksi dan Rehabilitasi oleh Novi Erliyani, S.Gz., M.K.M (Tim Kerja Rehabilitasi BNNP Jateng), Public Speaking oleh Dela Sulistiyawan Yunior, S.I.Kom., M.A. (Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama BNNP Jateng), serta Aspek Hukum dalam P4GN oleh Achmad Nur Hidayat, S.H., M.H. (Penyidik BNN Ahli Muda BNNP Jateng).

Dalam sambutannya, Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, menekankan bahwa mahasiswa adalah mitra strategis BNN dalam membangun gerakan sosial melawan narkoba.

“Kegiatan ini memiliki latar belakang yang sangat relevan dan strategis dalam menghadapi tantangan zaman dan modernisasi saat ini. Ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika telah menjadi masalah multidimensi. Oleh karena itu, peran nyata mahasiswa seperti MAN ’17 sangat krusial. Pelatihan ini diharapkan bukan hanya menghasilkan peserta yang memahami teori, tetapi juga melahirkan penggiat yang mampu menjadi motor penggerak perubahan di komunitasnya. Mari kita satukan langkah, niat, dan semangat untuk mewujudkan Jawa Tengah Bersinar—bersih dari narkoba.”terangnya.

Jenderal Agus juga berharap semoga kegiatan ini menjadi tonggak awal dari sinergi yang lebih luas dan berkesinambungan antara BNNP Jawa Tengah dan komunitas penggiat P4GN di tingkat akar rumput serta kolaborasi ini akan terus tumbuh menjadi kekuatan sipil yang terorganisasi dan berdampak nyata dalam mendukung Indonesia Bersinar.

Sedangkan, Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jateng, Jamaluddin Ma’ruf, S.Farm., Apt. menegaskan bahwa UKM MAN ’17 adalah contoh nyata generasi muda yang mengambil peran aktif dalam gerakan P4GN. “Mahasiswa tidak hanya menjadi sasaran, tetapi subjek utama dalam gerakan sosial melawan narkoba. Harapannya, pelatihan ini melahirkan kader-kader penyuluh muda yang bergerak secara masif, kreatif, dan berkelanjutan.”tegasnya.

Ketua UKM MAN ’17 Universitas 17 Agustus 1945, Muhammad Rifai, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada BNN Provinsi Jawa Tengah atas kesempatan berharga yang diberikan. Menurutnya, pelatihan ini bukan sekadar kegiatan formal, tetapi sebuah momentum penting yang membuka wawasan sekaligus mengasah keterampilan calon-calon anggota baru UKM MAN ’17 dalam memahami isu narkoba secara komprehensif.

“Terima kasih kepada BNN Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan ruang belajar langsung bagi kami. Kehadiran para narasumber dengan materi yang lengkap dan aplikatif sangat bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa yang sedang menyiapkan diri menjadi penyuluh muda. Kami merasa bangga dapat didampingi langsung oleh BNNP Jateng, karena ini memberikan motivasi lebih bagi kami untuk serius melangkah. Harapannya, apa yang kami pelajari hari ini bisa kami teruskan, kami aplikasikan, dan kami sebarkan, khususnya di lingkungan kampus Universitas 17 Agustus 1945 dan juga di masyarakat luas. Ini menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjadi bagian penting dalam gerakan War on Drugs for Humanity,” ujar Rifai.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar, penuh antusiasme, dan menghasilkan interaksi yang dinamis antara narasumber dan peserta. Pelatihan ini sekaligus menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus menjadi gerakan kolektif seluruh elemen bangsa.

Melalui keterlibatan mahasiswa sebagai penyuluh muda, BNNP Jawa Tengah ingin meneguhkan pesan bahwa War on Drugs for Humanity adalah perjuangan bersama demi menyelamatkan generasi dan menjaga masa depan bangsa. Dengan sinergi, keberanian, dan keteguhan, Jawa Tengah optimis mewujudkan lingkungan yang bersih dari narkoba menuju Indonesia Bersinar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *