Jakarta. Tradisi bakar batu yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Pegunungan Papua kembali dihidupkan oleh Prajurit Pos Mayuberi Satgas Yonif 323/Buaya Putih Kostrad yang dipimpin oleh Lettu Inf Yudho. Bersama warga kampung Teogi, Kabupaten Puncak, tradisi ini dihelat pada Selasa (27/02/2024).
Dalam penyelenggaraan tradisi bakar batu kali ini, Dansatgas Yonif 323/Buaya Putih Kostrad, Letkol Inf Tri Wiratno, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, namun lebih dari itu, sebagai upaya konkret untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat.
“Melalui tradisi bakar batu, kita pupuk semangat kebersamaan dan terus berupaya merajut kasih dalam keberagaman di Kabupaten Puncak,” jelasnya.
Nicolaus Labene, bapak Kepala Suku, mengucapkan harapannya, “Puji Tuhan, semoga kita semua dapat terus menjaga persatuan dan kedamaian di tanah Papua.”
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan warga dari beberapa kampung di sekitar, seperti Kampung Toegi, Kampung Mayuberi, Kampung Munjiba, Kampung Amugi & Paluga. Mereka bergotong royong mempersiapkan sarana yang akan digunakan, mulai dari mengumpulkan batu kali, membuat lubang di tanah, hingga mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak.
“Tradisi bakar batu merupakan warisan budaya tertua di Papua, yang melambangkan persaudaraan dan rasa syukur atas berkat yang melimpah,” tambah Dansatgas.
Dengan semangat gotong royong dan kegembiraan, kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antarwarga, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan keragaman yang memperkaya budaya Papua. (Penkostrad).
Autentikasi
Kapen Kostrad, Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta, S.I.P.