March 25, 2023 Jakarta
Dark Light

Inlink

Inlink > Ekonomi > Airlangga Dorong Ekosistem Industri Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai
Airlangga Dorong Ekosistem Industri Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai3_inlink

Airlangga Dorong Ekosistem Industri Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai

INLINK.ID Jakarta | Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, pemerintah tengah mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) dan pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik atau Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) sebagai bentuk komitmen mengatasi masalah perubahan iklim.

Airlangga menjelaskan, komitmen kebijakan pengembangan KBL-BB dilakukan dengan cara mengeluarkan peta jalan industri otomotif nasional dan peta jalan pengembangan industri KBL-BB.

“Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang PPnBM Kendaraan Bermotor di mana di dalamnya diatur tentang pengenaan tarif PPnBM, yang dikenakan berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor,” kata Airlangga dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11).

 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa

Dalam sambutannya, Airlangga menyampaikan dukungannya pada pelaksanaan pameran GIIAS 2021. Event yang tahun ini mengusung tema “Wheels to Move” diharaokan dapat menjadi wadah untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Khususnya mendukung kebangkitan ekonomi pasca pandemi dan menjadi ajang dalam mendukung penurunan emisi karbon pada kendaraan bermotor.

Selain itu, Airlangga juga mengharapkan Indonesia bisa swasembada kendaraan bermotor dan teknologinya melalui meningkatkan kualitas produk yang diproduksi dalam negeri. Sehingga bisa mendongkrak nilai ekspor otomotif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Dampak pandemi covid-19, kinerja penjualan produk industri otomotif sempat terkena imbas. Namun, pada Maret hingga September 2021 kinerja penjualan mobil terus menguat ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Tak hanya itu, penjualan mobil selama September 2021 tercatat sebesar 84,11 ribu unit atau naik sekitar 41,5 persen jika dibandingkan bulan Februari 2021.

“Untuk mendorong dan mengakselerasi konsumsi, serta peningkatan utilitas industri otomotif, Pemerintah melanjutkan perluasan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP), sebagai tindak lanjut dari keberhasilan penjualan kendaraan bermotor roda empat (KBM-R4) hingga hampir 150%,” ujar Airlangga.

Pemerintah telah memutusan untuk memberikan insentif pengurangan PPnBM 100% bagi pembelian KBM-R4 berkapasitas silinder mesin ≤1.500 cc hingga Desember 2021. Serta insentif pengurangan PPnBM dari 25% hingga 50% untuk KBM-R4 berkapasitas silinder mesin antara 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc.

Sektor otomotif diperkirakan sampai akhir tahun 2021 dapat melakukan 850.000 penjualan. Ini jauh lebih baik dibanding tahun 2020 yang sebesar 600.000 penjualan. Meski masih di bawah angka normal, Pemerintah berharap pada tahun depan 2022 dapat mencapai 1 juta penjualan.

Airlangga  Optimis Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Keseluruhan di Q4 2021

 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa

Airlangga mengatakan, perekonomian Indonesia terus berlanjut. Hal itu dibuktikan melalui pertumbuhan positif perekonomian pada Q3 tahun 2021, sebesar 3,51 persen secara year on year (yoy).

Terkait pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Airlangga menjelaskan bahwa domestic demand bergantung pada mobilitas. Ia mengatakan, saat ini seluruh provinsi berada pada level 1 dan 2, yang tentunya mempengaruhi mobilitas.

“Q2 kasus aktif Covid-19 nya lebih rendah dibanding Q3 tahun 2021. Kita ketahui bersama di Q3 tahun 2021 kita melakukan pengereman dengan PPKM karena angka kasus harian Covid-19 yang tinggi sampai 574.315 kasus per hari. Meskipun demikian, kita masih bisa tumbuh positif terdorong oleh ekspor yang mencapai 29,16 persen (yoy) dan impor 30,1 persen (yoy),” ungkap Airlangga, Rabu (10/11/2021).

 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kamis (11/11)/istimewa

Meski demikian, Airlangga berharap masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya pengendalian Covid-19 sangat berpengaruh pada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Airlangga memaparkan, Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau
berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021. Penjualan eceran terlihat cukup baik dengan naik ke 5,2. Selain itu, PMI Manifaktur juga sudah berada di 57,2.

“Jadi sebetulnya optimismenya ada. Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan Q4, maka
pada Q4 tahun 2021 belanja Pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat,” papar Airlangga.

Sementara itu, dari segi perbankan, pemerintah tengah bersiap dan mengantisipasi terkait adanya kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga. Dengan cadangan devisa yang baik, neraca perdagangan Indonesia yang positif, dan IHSG serta kurs rupiah yang cenderung stabi, Airlangga optimis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan nasional secara year on year.

”Selama pandemi masih ada, kita harus dinamis karena kita menangani pandemi ini secara dinamis. Selain sektor ekonomi, vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40 persen untuk dosis kedua. Kita berharap di akhir tahun ini target tersebut bisa tercapai. Dengan demikian kita juga berharap dapat menjalankan ”gas dan rem” secara lebih seimbang lagi,” pungkas Airlangga.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.