INLINK, Semarang | Pagi ini Apel Gelar Pasukan dalam rangka “Operasi Patuh Candi-2024″, operasi 14 hari yang bertujuan mengurangi pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan di wilayah Kota Semarang. Operasi, yang dimulai pada 15 Juli dan akan berlangsung hingga 28 Juli, adalah bagian dari upaya Kepolisian untuk meningkatkan kesadaran publik dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Senin (15/7/2024)
Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono membacakan dari amanat Kapolda Jateng, Menurut data jumlah pelanggaran lalu lintas pada semester pertama 2024 telah meningkat menjadi 358.664, dibandingkan dengan 336.909 pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun 3% menjadi 15.242 peristiwa pada paruh pertama 2024, dibandingkan dengan 15.743 peristiwa pada periode yang sama tahun lalu.
Operasi ini akan melibatkan 200 personel polisi dari berbagai fungsi jajaran. Tujuan utama operasi adalah untuk mengurangi Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan laka lantas baik sebelum, pada saat dan pasca Ops Patuh.
Polisi akan mengadopsi pendekatan edukatif dan persuasif, menggunakan sarana seperti gakkum lantas secara elektronik (statis dan mobile), untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam lalu lintas yang lewat.
“Dalam operasi ini, yang ditonjolkan adalah edukatif, persuasif, humanis, dengan menggunakan ETLE untuk mencegah pelanggaran lalu lintas untuk menurunkan kecelakaan,” ungkapnya
Sementara itu, Kasatlantas AKBP Yunaldi, aplikasi Libas memungkinkan petugas mencatat setiap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk laporan jenis pelanggaran lainnya. Fitur baru aplikasi ini memungkinkan petugas melacak pelanggar berulang, dengan tujuan mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas di kota.
“Jadi di dalam aplikasi Libas ini, semua pelanggaran yang ditemukan dan dilaporkan. Petugas lewat HP android-nya mencatat setiap pelanggaran yang ada dan ditemukan untuk dilaporkan di fitur terbaru aplikasi Libas. Satu kali pelanggaran dua kali pelanggaran, hingga tiga kali pelanggaran baru kita lakukan tindakan tilang,” ujar kasat Lantas
Dalam operasi kepolisian Patuh Candi 2024 yang di selenggarakan Polrestabes Semarang, Kasatlantas menjelaskan terdapat enam satgas intelijen, satgas bintibmas, turjawali, gakkum menggunakan ETLE dan.
“Ada juga satgas Humas yang berkaitan dengan konter opini. Bagaimana memasifkan informasi di media sosial untuk tertib berlalu lintas. Dan satgas bantuan juga. Untuk mengecek kesehatan sopir, ramp check. Termasuk pengawasan internal juga dari Provos. Tentu kita tidak hanya menertibkan masyarakat tetapi juga diimbau menertibkan angggota kepolisian,” tambahnya.
Dengan tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”, Polda Jawa Tengah berharap dapat menyatukan pemahaman dan memaksimalkan pelaksanaan Operasi Patuh Candi-2024, yang pada akhirnya mengurangi kecelakaan lalu lintas dan kematian di wilayah Jawa Tengah.