INLINK, Jakarta | Organisasi Masyarakat Bakti Nuswantara jelang HUT RI ke 77 memaknai hari kemerdekaan dengan bangkit lebih kuat pulih lebih cepat. Hal ini disampaikan oleh Ketua umumnya Kombes (P) Kharles Simanjuntak, di kantor DPP Bakti Nuswantara di jalan tebet barat IX, no.13, Tebet, Jakarta selatan, pada hari Selasa, (16/8/2022).

Kharles mengatakan, bahwa angka double 7 merupakan angka yang bermakna spiritual bagi manusia yang diberi hikmah Ilahi sebagai insan ciptaan Tuhan YME, dari dasar itu kami ormas Bakti Nuswantara sebagai insan hamba Tuhan yang beriman dan bertaqwa mencoba menggali makna 77 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia dengan catatan sebagai berikut :
1. Tuhan memberikan kita waktu 7 hari dan pada hari ke 7 adalah hari untuk istirahat, namun apakah kita sudah terbebas dari rasa takut, stres, narkoba, korupsi, kriminal, kemiskinan dan lain – lain
2. Apakah kita sudah merdeka dan berdaulat tanpa intervensi pihak asing dan elite global?
3. Apakah keadilan sudah merata?
4. Apakah kemakmuran sudah merata?.
Dari catatan yang kami buat, ternyata masih banyak PR yang harus kita dikerjakan, marilah kita merenung sejenak apa yang sudah kita lakukan di 77 tahun untuk Indonesia, kearah mana kita bawa NKRI, “ujar Kharles Simanjuntak.
Kharles berharap agar para pemimpin bangsa kembali melihat UUD’45, dimana tercantum kata merdeka, berdaulat, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
“harapan kami dari Bakti Nuswantara semoga pemimpin yang akan datang, yakni di tahun 2024 adalah sosok yang takut akan Tuhan, mau dari suku apa agama apa, apabila seorang pemimpin yang takut dengan Tuhannya sudah tentu Dia akan takut melakukan dosa. Kita ketahui bahwa sila 1dari pancasila adalah keTuhan yang Maha Esa, bila sila 1 itu dijalani atau ditaati secara otomatis sila yang berikutnya akan terlaksana sehingga kita menjadi Bangsa yang Merdeka, berdaulat, adil dan makmur, “tutur Kharles.
E. H. Aini Pattihahuan selaku sekjen dari Bakti Nuswantara dalam kesempatan yang sama dalam memaknai kemerdekaan RI ke 77 mengatakan, “kita harus melihat kembali UUD’45 dan pancasila, saya merasa bahwa jatidiri bangsa kita sudah hilang dan itu harus segera kita kembalikan, sehingga kita menjadi bangsa yang bermartabat. Peranan perempuan sangat berarti untuk kelangsungan masa depan sebuah negara, dimana seorang ibu atau perempuan sebagai pendidik, sangat dibutuhkan agar cikal bakal generasi bangsa ini memiliki akhlak yang baik, budi pekertinya taat kepada agamanya, “kata Aini.

Bakti Nuswantara berharap di HUT RI ke 77 Indonesia bisa pulih dan bangkit dari keterpurukan paska pandemi covid, sehingga roda ekonomi bisa pulih seperti sedia kala.