FWJ Indonesia DPW Banten Ingatkan Indonesia Sedang Krisis Generasi Bangsa

INLINK, Banten | Maraknya tawuran melibatkan anak dibawah umur, menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Hal ini tidak luput dari perhatian ketua FWJ- Indonesia DPD Banten Robi Liu, Robi menyampaikan aspirasinya Melalui sebuah pesan WhatsApp agar jurnalis sebagai kontrol sosial untuk peka dalam masalah ini, (14/1/2021).

Robi Liu ketua DPW Banten FWJ- Indonesia

Marak toko Kosmetik berkedok menjual Obat Obatan Jenis Eksimer dan Tranmadol tanpa di sertai dengan resep dokter di wilayah Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, dan tidak menutup kemungkinan ini ada juga di beberapa wilayah Indonesia. Hal tersebut membuat ketua Forum Wartawan Jakarta Indonesia (FWJI) Wilayah DPW Provinsi Banten Robi Mendesak Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM ) Serta Pihak Kepolisian Segera bergerak cepat untuk mengatasi hal tersebut. karna kalau di biarkan berlarut – larut bisa merusak generasi bangsa.

Bacaan Lainnya
Obat tipe G yang marak dijual tanpa adanya resep

Dengan mengkonsumsi  obat – obatan tersebut tanpa adanya resep dokter, hingga disalah gunakan, “dengan maraknya tawuran anak dibawah umur, yang mereka begitu nekat Sampai diluar nalar, yakni membawa sajam untuk melukai bahkan sampai dengan membunuh, ini sudah menjadi fenomena yang luar biasa menurut saya, ” kata Robi.

Melalui fakta – fakta di lapangan, seringnya awak media menemukan toko berkedok menjual kosmetik tapi ternyata menjual obat tipe G tanpa adanya ijin dari instansi terkait, Robi berharap agar pihak dari BPOM, kepolisian dan juga tokoh masyarakat untuk lebih jeli menyikapi hal tersebut.

“Mereka adalah anak-anak generasi penerus bangsa, yang harus kita jaga dan kita bina, jangan biarkan mereka dirusak masa depannya dengan mudahnya mendapatkan obat – obat yang dapat merusak mental mereka, obat itu dijual tidaklah terlalu mahal (terjangkau) oleh anak-anak itu, dan ketika mereka dengan mudah mendapatkan barang terlarang itu, sudah pasti semakin banyak pula anak- anak yang rusak mentalnya, ini tidak bisa dibiarkan, “tegasnya.


Miris ketika anak dibawah umur harus berhadapan dengan KUHP, yang seharusnya mereka focus dengan pendidikan tapi harus melalui pembinaan lewat jeruji besi, sudah waktunya kita mencegah ketimbang harus mengobati, makanya sama minta kepada pihak-pihak terkait untuk lebih tegas dan keras terhadap peredaran obat – obatan yang merusak mental generasi bangsa kita, bukan anak – anak kita yang harus menanggung dari akibat sekelompok orang yang ingin memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan nasib anak-anak tersebut, “tambah Robi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengurus DPP FWJ- Indonesia Tri wulansari, Wulan selaku bendahara umum dan sebagai aktivitas perduli perempuan dan anak dalam pesan WhatsApp menyampaikan pendapatnya, ” saya sependapat dengan apa yang dikatakan oleh ketua DPW Banten FWJ- Indonesia, jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban dari mafia praktik perdagangan obat – obat terlarang tersebut, sudah waktunya instansi yang berwenang untuk lebih tegas mengambil sikap, harus dipotong dari hulu sehingga tidak lagi yang di hilir menanggung resikonya, kasihan kan anak- anak yang jadi korban!. Dengan kenekatan yang mereka tidak sadari, karena dibawah pengaruh obat-obatan setan itu sehingga mereka bisa saling melukai, bahkan membunuh sesama temannya, bukan hanya mereka (anak-anak) itu yang jadi korban, tapi keluarga mereka pun (orang tua) yang harus ikut menanggung beban dari apa yang mereka lakukan tanpa kesadaran yang sehat, “tutur Wulan.

Tri wulansari pengurus DPP FWJ- Indonesia, aktivis perduli perempuan dan anak

“Insha Allah kami dari FWJ- Indonesia dalam waktu dekat, akan mengadakan audience kepada pihak-pihak terkait untuk kita sama – sama merespon/menyikapi hal ini.

Wulansari Juga ingin adanya tagar save generasi penerus bangsa, harapannya agar permasalahan ini bisa lebih serius disikapi dan ditindaklanjuti oleh bapak presiden, Kapolri dan juga tokoh-tokoh masyarakat.

Pos terkait