INLINK, Jombang | Pintu perlintasan kereta api berfungsi untuk mengamankan perjalanan kereta api agar tidak terganggu pengguna jalan lain seperti kendaraan bermotor maupun manusia. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta pasal 110 ayat 4.
“Perjalanan kereta api lebih diutamakan karena jika terjadi kecelakaan dampak dan kerugian yang ditimbulkan dapat lebih besar, sehingga pengguna jalan yang harus mendahulukan jalannya KA. Maka dari itu pintu perlintasan utamanya difungsikan untuk mengamankan perjalanan KA
Di Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Jombang ada sebuah pintu perlintasan kereta api, Dan terdapat pos penjagaan dengan 4 pegawai sebagai penjaganya.
Salahsatunya ialah Sartono, saat ditemui awak media, Ia menceritakan bagaimana muasal pintu perlintasan kereta api di desa Curahmalang berdiri, “sistem keamanan di penyeberangan jalan lintas kereta api di desa kami memang hasil kerja keras Kepala Desa yang cepat dan tanggap menempuh upaya langkah – langkah yang dibutuhkan.
“Kepala Desa berkoordinasi dengan instansi terkait seperti dinas perhubungan, elemen masyarakat, agar segera dibangun pos pengamanan di lokasi tersebut, alhamdulilah sekarang semua sudah terwujud, bahkan pengaman penyeberangan pun sudah resmi di berikan seragam dari dinas perhubungan wilayah kabupaten jombang “ungkap sartono.
Sartono menambahkan, untuk saat ini penjagaan di pos penjagaan perlintasan kereta api di desa Curahmalang, ada 4 orang yakni Uril, Jono, Mardi dan saya sendiri, dengan sistem bergantian, selama 24 jam, diharapkan bisa bekerja dengan maksimal, agar keamanan dan kenyamanan penyeberangan perlintasan terjaga, ” pungkasnya.
Kondisi pos penjagaan pintu perlintasan kereta api Curahmalang sudah cukup memadai dengan dilengkapi mesin pengendali palang pintu elektronik juga sirine, sehingga jika kereta api sedang melintas, masyarakat akan mengetahuinya, dan berhenti sejenak untuk mendahulukan kereta lewat.
(Saiful /Jhon)
