BANDUNG,inlink.id
Penanganan kelembagaan terhadap korban penyalahgunaan Napza membutuhkan kolaborasi dan sinergitas. “Kementerian Sosial secara kelembagaan terus akan kolaborasi dan sinergi dengan IPWL, ” ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan (KBK), Rachmàt Koesnadi pada acara Supervisi, evaluasi & pelaporan lembaga tentang Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan di Bandung, Kamis (19/9/2024) malam.
Sesuai peraturan, bahwa Kemensos akan berkolaborasi dan bersinergi dengan IPWL yang memiliki pengelolaan yang bagus. “Salah satu tanda IPWL korban napza yang bagus adalah memiliki laporan kegiatan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, ” tandas Rachmat.
Di lapangan selalu dinamis dan ada tantangan tapi bukan menjadi penghalang, melainkan bisa sebagai peluang. “Pada situasi ini, para pengelola IPWL Napza dituntut kreatif mencari sumber lain dan tidak hanya mengandalkan Kemensos, ” ungkap Rachmat.
Sesuai tujuan kegiatan, agar dimanfaatkan untuk memaparkan dan sharing penanganan terhadap korban penyalahgunaan Napza. “Kami berharap bisa sharing pengalaman dalam penanganan terhadap korban Napza. Bila bagus bisa jadi referensi di sentra-sentra, “ucap Rahmat.
Kegiatan berlangsung tiga hari yang dihadiri 38 peserta. Dari Sentra dan Balai Besar Pendidikan 17 peserta serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) 22 peserta.