INLINK, Jember|Dari 21 orang perserta Ritual 10 orang menjadi korban tewas terseret ombak saat ritual di Pantai Payangan Jember. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto kepada awak media saat konfirmasi, pada Minggu, (13/2/2022).
“Iya betul. Dan salah satu korban tewas adalah anggota kami. Tepatnya salah satu bintara di Polsek Pujer,” jelas Kapolres Bondowoso.
Menurut Herman, sesaat setelah kejadian korban memang sempat hilang dan dalam pencarian tim SAR.
“Tapi informasinya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal,” tandas Herman Priyanto.
Dari informasi yang dihimpun, salah satu korban yang merupakan anggota kepolisian di jajaran Polres Bondowoso tersebut adalah Bripda Febriyan Duwi P. Sehari-hari ia bertugas di Polsek Pujer, Bondowoso.
Sebelumnya, sebanyak 20-21 orang terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. 10 orang ditemukan tewas dan 1 orang masih dalam pencarian.
“Minggu (dini hari) sekitar pukul 01.00 WIB ada wisatawan yang tergulung ombak dan tenggelam. Jadi mereka sedang melakukan ritual yang dilakukan (dipimpin) seseorang,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.
Menurut Hery, para korban ini sedang menjalani ritual menenangkan diri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jember. Namun mayoritas dari Kecamatan Rambipuji dan Sukorambi.
“Ada 20 orang yang tergulung ombak, 10 orang sudah ketemu dalam kondisi meninggal dunia, tinggal 1 masih dalam pencarian. 10 lainnya selamat dan masih menjalani perawatan dan observasi di Puskesmas Ambulu,” terang Hery.
Secara rinci, kata Hery, keseluruhan ada 24 orang yang ikut dalam kegiatan ritual tersebut. Namun ada 4 orang yang tidak ikut dalam acara ritual.
“Tidak semuanya ikut di laut, ada 4 yang tidak ikut, di antaranya anak kecil dan para sopir. Karena ada 3 mobil dari rombongan itu. Untuk para korban meninggal, ditemukan 1 km dari lokasi kejadian tempat ritual. Untuk para korban, saat ini masih berada di Puskesmas Ambulu,” tandasnya.
