INLINK, Depok |Sekolah Toleransi tercipta berdasarkan dukungan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat maupun Kota Depok, Pemerintah Kota Depok, hingga pihak sekolah dan pelajar.
Dengan tujuan untuk memupuk generasi muda agar memiliki sifat toleran dengan saling menghargai sesama, bekerjasama, dan menciptakan kerukunan.
Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI, Untung Budiharto saat meresmikan Sekolah Toleransi di SMAN 1 Depok, Rabu (20/04).
“Dimulai dari dini, dari sekolah ini lah tercipta kader-kader toleransi muncul dan menjadi pionir di lingkungan masyarakat,” paparnya.
Mayjen TNI Untung menambahkan, “tentu saja sekolah toleransi ini menularkan ke sekolah lainnya, karena memang sekolah toleransi untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Jadi dapat mengaplikasikan atau mengamalkan sila 3 pancasila. Toleransi sudah menjadi budaya di masyarakat, terutama generasi muda,” tandas Mayjen TNI Untung.
Ditempat yang sama, Kepala Disdik Jawa Barat Dedi Supandi menjelaskan, nantinya penguatan toleransi di sekolah yang digagas Pangdam Jaya akan dimasukan kurikulum yang berbasis toleransi. Misalnya, kurikulum anti radikalisme yang dimasukan ke dalam mata pelajaran PPKN.
“Untuk kurikulum di SMA ada pendidikan anti korupsi yang sudah MoU dengan KPK dan Kejati Jabar,” ungkapnya.
Harapan untuk implementasinya adalah setiap hari harus ada tagline. Seperti Senin wawasan kebangsaan, Selasa kesatuan, Rabu budaya lokal, Kamis musyawarah, dan Jumat nilai keagamaan.
“Jadi tagline itu yang setiap harinya kita implementasikan karena bagian dari budaya pancasil yang harus mengakar pada seluruh pelajar,” ucap Dedi.
Turut hadir saat Peresmian Sekolah Toleransi Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri, Ketua DPRD Kota Depok Tm Yusufsyah Putra, Kepala Kejari Depok, Kabag Operasional Polres Metro Depok.
(Stella)
